Halaman

Rabu, 23 Oktober 2013

Mengapa diajarkan menulis halus/tegak bersambung di Sekolah Dasar?

Sampai saat ini saya atau bahkan anda berpikir mengapa kita harus menulis tegak bersambung,  padahal menulis huruf cetak saja lebih gambang dan enak dibaca.. Saya sendiri pernah frustasi ketika saya selalu mendapatkan apresiasi yang sama sekali tidak memuaskan..


Sebelum masuk ke intinya, mari saya singgung sedikit mengenai grafologi. Apa itu grafologi? Grafologi adalah seni dan ilmu yang mempelajari tentang tulisan tangan. Dari ilmu ini, kita bisa mengetahui kepribadian seseorang melalui tulisan tangannya. Untuk lebih jelasnya, silakan mencari sendiri. Banyak forum yang mengulas soal grafologi kok.

Nah, apa hubungan ilmu grafologi dengan pelajaran menulis halus atau latin? Menurut ilmu grafologi, sifat dan sikap seseorang dapat diarahkan melalui tulisan tangannya. Buku Bedah Lengkap Grafologi karya Dwi Sunar Prasetyono menjelaskan bahwa pada pelajaran menulis latin dulu (zaman penulis buku sd), murid diajarkan menulis dengan huruf latin (bukan cetak) dengan kemiringan tertentu. Tujuannya adalah mendidik anak agar berperilaku santun dan hormat. Sayangnya, belakangan ajaran ini dihapuskan karena tidak sesuai dengan semangat Indonesia membangun. Pada kurikulum 2013 akan dimuat kembali peajaran menulis halus, oleh karena itu saya tampilkan standar penulisan huruf tegak bersambung menurut SK Dirjen DIKDASMEN No.094/c/kep/1.83 tanggal 7 Juli 1983:

Selamat berkarya dengan gaya baru ala para manula..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar